Business

10 Kriteria Penting Memilih Software ERP untuk Pabrik Kawasan Berikat di Indonesia

Di tengah tuntutan digitalisasi industri dan regulasi pemerintah yang makin ketat, pemilihan software ERP (Enterprise Resource Planning) menjadi langkah strategis bagi perusahaan manufaktur di kawasan berikat. ERP bukan sekadar alat bantu pencatatan, tetapi solusi integratif yang mampu mengelola seluruh proses bisnis dan menjamin kepatuhan terhadap aturan seperti CEISA 4.0

10 kriteria penting yang wajib Anda pertimbangkan sebelum memilih software ERP untuk mendukung operasional pabrik Anda di kawasan berikat Indonesia.

Di Indonesia, kawasan berikat merupakan area yang memiliki sejumlah fasilitas dan insentif untuk mendukung proses produksi dan ekspor. Dengan berkembangnya industri manufaktur, penggunaan Software ERP (Enterprise Resource Planning) menjadi semakin krusial bagi pabrik-pabrik kawasan berikat. Software ERP yang tepat dapat meningkatkan efisiensi operasional, memudahkan pengelolaan data, serta mendukung kepatuhan terhadap regulasi lokal. Berikut adalah 10 kriteria penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih ERP untuk pabrik kawasan berikat di Indonesia.

1. Kesesuaian dengan Regulasi Lokal

Pabrik yang beroperasi di kawasan berikat harus mematuhi berbagai regulasi pemerintah Indonesia terkait pajak, impor, ekspor, serta kewajiban pelaporan. Software ERP yang dipilih harus memiliki fitur yang memudahkan penerapan aturan ini, termasuk pelaporan Bea Cukai, pengelolaan bahan baku, serta pengawasan produk yang diproduksi di kawasan berikat. Pilih ERP yang sudah terbukti kompatibel dengan sistem regulasi Indonesia.

2. Kemampuan Integrasi dengan Sistem yang Ada

Salah satu tantangan terbesar bagi pabrik kawasan berikat adalah bagaimana ERP dapat terintegrasi dengan sistem lain yang telah ada, seperti sistem akuntansi, sistem manajemen produksi, atau aplikasi lain yang digunakan dalam kegiatan operasional. ERP yang fleksibel dan mampu mengintegrasikan berbagai sistem akan mempermudah alur data dan memastikan bahwa informasi tetap konsisten di seluruh departemen.

3. Fitur Manufaktur yang Komprehensif

ERP yang baik harus mendukung berbagai aspek dari manajemen produksi di pabrik, mulai dari perencanaan produksi, pemantauan inventaris bahan baku, hingga pengendalian kualitas produk. Selain itu, ERP harus mendukung fitur production scheduling, real-time monitoring, dan traceability yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan proses manufaktur mereka, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas produk.

4. Kemampuan Tracking Barang Impor dan Ekspor

Karena pabrik di kawasan berikat seringkali terlibat dalam kegiatan impor bahan baku dan ekspor barang jadi, ERP yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk melacak status barang baik selama proses produksi maupun saat berada dalam gudang. ERP yang mendukung manajemen rantai pasokan (supply chain) secara real-time akan membantu memastikan bahwa pengiriman dan penerimaan barang dapat dikelola secara efisien.

5. Kemudahan Penggunaan (User-Friendly)

Karena ERP akan digunakan oleh berbagai departemen dalam pabrik, termasuk tim produksi, gudang, keuangan, dan logistik, penting untuk memilih sistem yang mudah digunakan oleh berbagai tingkat pengguna. ERP dengan antarmuka yang intuitif dan dukungan bahasa Indonesia akan meningkatkan adopsi pengguna serta mengurangi waktu pelatihan.

6. Dukungan untuk Fitur Akuntansi dan Keuangan

Fitur akuntansi yang terintegrasi dalam ERP sangat penting untuk menjaga transparansi keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan pajak dan bea cukai. Pilihlah ERP yang menawarkan fungsionalitas terkait pembukuan, laporan laba rugi, pengelolaan arus kas, serta perhitungan pajak yang sesuai dengan peraturan Indonesia, seperti PPN dan PPh.

7. Keamanan Data yang Tinggi

Data yang dikelola oleh ERP sangat penting, terutama dalam kawasan berikat, yang melibatkan data sensitif mengenai produksi, bahan baku, dan transaksi ekspor/impor. Pilih ERP yang menawarkan sistem keamanan berlapis, seperti enkripsi data, otentikasi dua faktor, dan kontrol akses yang ketat. Pastikan bahwa ERP juga memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh regulasi terkait.

8. Skalabilitas dan Fleksibilitas

Industri manufaktur selalu berkembang, dan pabrik kawasan berikat juga tidak terkecuali. Pilih ERP yang dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, baik dari sisi jumlah pengguna maupun fungsionalitas tambahan. Skalabilitas ERP akan memastikan bahwa sistem tetap relevan seiring dengan pertumbuhan perusahaan, baik dalam hal volume transaksi maupun ekspansi ke pasar internasional.

9. Support dan Pelatihan dari Vendor

Pastikan bahwa penyedia ERP memberikan dukungan teknis yang memadai dan pelatihan untuk pengguna. Pabrik kawasan berikat sering menghadapi tantangan teknis dalam penggunaan software ERP, dan dukungan yang cepat serta pelatihan yang menyeluruh sangat penting untuk meminimalkan downtime dan meningkatkan produktivitas. Pilih penyedia ERP yang memiliki tim support yang responsif dan berpengalaman dalam industri manufaktur.

10. Biaya Implementasi dan Total Cost of Ownership (TCO)

Memilih ERP juga harus mempertimbangkan biaya implementasi, termasuk biaya lisensi, pengaturan awal, pelatihan, serta biaya pemeliharaan. Pastikan ERP yang dipilih memberikan nilai terbaik untuk investasi Anda. Selain itu, evaluasi juga Total Cost of Ownership (TCO), yang mencakup biaya yang akan dikeluarkan dalam jangka panjang, seperti pembaruan sistem dan biaya dukungan.

10 Point lainnya antara lain :

1. Kepatuhan terhadap Regulasi Kawasan Berikat Pastikan ERP Anda sudah terintegrasi atau siap integrasi dengan sistem CEISA 4.0 milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Software yang sesuai dengan PMK 216/PMK.04/2022 dan PER-06/BC/2023 akan memudahkan pelaporan dan audit.

2. Fitur Manajemen Gudang dan Inventaris Real-Time ERP harus mendukung pelacakan stok barang secara real-time, baik bahan baku maupun barang jadi, termasuk barang keluar-masuk kawasan berikat. Ini penting untuk menghindari pelanggaran bea cukai.

3. Otomatisasi Laporan dan Pelacakan Dokumen Kemudahan dalam menghasilkan laporan BKP/BKC, dokumen pemasukan dan pengeluaran, hingga laporan rekonsiliasi bulanan sangat penting untuk memenuhi audit Bea Cukai secara cepat dan akurat.

4. Kesesuaian Modul dengan Proses Industri Pilih ERP yang memiliki modul produksi, pembelian, keuangan, hingga quality control yang sesuai dengan proses di pabrik Anda. ERP berbasis manufaktur berbeda dengan ERP untuk retail atau jasa.

5. Kemampuan Kustomisasi Sistem Setiap pabrik punya alur unik. ERP yang fleksibel dan bisa dikustomisasi sesuai SOP perusahaan akan memberi dampak jauh lebih besar dibanding software yang terlalu generik.

6. Dukungan Vendor Lokal & Tim Implementasi Berpengalaman Vendor lokal lebih paham kebutuhan dan peraturan di Indonesia, terutama untuk kawasan berikat. Pastikan mereka punya tim implementasi yang terbukti sukses menangani pabrik sejenis.

7. Cloud-Based dan Akses Multi-Cabang ERP berbasis cloud memudahkan monitoring dari mana saja, cocok untuk perusahaan dengan banyak lokasi atau pabrik yang tersebar.

8. Keamanan Data dan Backup Otomatis Pastikan sistem ERP memiliki enkripsi, hak akses pengguna yang jelas, serta sistem backup otomatis untuk menghindari kehilangan data penting.

9. Pelatihan dan Dukungan Purna Jual ERP yang powerful sekalipun butuh pelatihan agar digunakan optimal. Pilih vendor yang menyediakan onboarding, pelatihan rutin, serta support teknis 24/7.

10. Transparansi Biaya dan Skema Berlangganan Hindari ERP dengan banyak “biaya tersembunyi”. Pastikan Anda tahu berapa biaya setup, lisensi, maintenance, dan tambahan modul ke depannya.

Memilih software ERP untuk pabrik di kawasan berikat bukan keputusan ringan. Namun dengan 10 kriteria di atas, Anda bisa membuat keputusan yang lebih terarah, terukur, dan sesuai kebutuhan bisnis.

Jika Anda ingin berdiskusi lebih lanjut atau menjadwalkan demo ERP yang sudah compliant dengan CEISA 4.0, hubungi tim kami untuk [Konsultasi Gratis].

eoshi

Recent Posts

Tingkatkan Efisiensi Bisnis di Kawasan Industri dengan Kekuatan ERP Terintegrasi: Studi Kasus dan Keunggulan EOS Teknologi

Di era digital yang bergerak cepat ini, efisiensi operasional bukan lagi sekadar keunggulan, melainkan kebutuhan esensial bagi setiap bisnis. Terlebih…

4 days ago

Efisiensi Bisnis dengan Sistem ERP

Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Perusahaan di Era Digital Di tengah dinamika bisnis yang terus berkembang, kemampuan untuk mengelola sumber…

4 days ago

Penerapan Kontrol Produksi di Sistem ERP

Bagaimana Mengoptimalkan Efisiensi Produksi dengan sistem EOS Teknologi Manufaktur yang efisien membutuhkan kontrol yang tepat atas setiap aspek produksi. Seiring…

5 days ago

Bagaimana Cara Kerja MRP Sistem dalam Industri Manufaktur?

Dalam dunia manufaktur yang serba cepat dan kompetitif, efisiensi bukan lagi keunggulan - tetapi kebutuhan. Salah satu teknologi yang membantu…

6 days ago

Optimalkan IT Inventory di KEK dengan Solusi Terintegrasi

Kenapa Pengelolaan IT Inventory Sangat Penting untuk KEK? Meningkatkan Efisiensi Operasional di KEK Pengelolaan IT Inventory yang tepat adalah salah…

1 week ago

Optimalkan Gudang Anda dengan WMS + RFID : Solusi Cerdas untuk Industri Manufaktur Modern

Industri manufaktur saat ini menghadapi tekanan besar untuk menjadi lebih efisien, akurat, dan responsif terhadap kebutuhan pasar. Di tengah tantangan…

2 weeks ago

This website uses cookies.