News

Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Industri Manufaktur?

Industri memiliki peranan yang sangat penting untuk suatu negara, termasuk di Indonesia. Penurunan industri manufaktur menimbulkan efek domino, salah satunya adalah merebaknya jumlah pengangguran yang cukup segnifikan.

Sebelum lebih lanjut, apakah Anda tahu apa itu industri manufaktur? Bagi Anda yang belum mengetahuinya, terutama Anda yang ingin tahu jauh lebih dalam mengenai Industri Manufaktur.

Apa itu Industri Manufaktur?

Sesuai dengan penyusun kalimatnya, Industri manufaktur terdiri tersusun atas dua kata yaitu “industri” dan “manufaktur”. Industri merupakan kelompok perusahaan yang melakukan produksi dan penjualan barang ataupun layanan yang serupa, misalnya industri tekstil, elektronik, hingga konstruksi bahan seperti baja.

Sedangkan manufaktur berasal dari kata “manufacture” (bahasa Inggris) yang artinya membuat produk baik itu menggunakan tangan maupun mesin. Misalnya membuat kue dimana dalam pembuatannya kita bisa menggunakan tangan atau mesin sebagai bentuk proses pembuatannya.

Jenis-jenis perusahaan manufaktur digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu sebagai berikut.

  1. Persediaan bahan baku, bahan baku bisa diperoleh dari sumber daya alam atau produk yang dibeli dari perusahaan lain.
  2. Persediaan barang dalam proses, termasuk juga produk yang sudah masuk ke dalam proses produksi, tapi belum diproses.
  3. Persediaan barang yang sudah jadi, sehingga sudah siap untuk dijual ke customers.

Dengan begitu, industri manufaktur adalah industri yang memiliki kegiatan utama mengubah bahan baku, menjadi barang jadi yang sesuai dengan standar spesifikasi yang telah ditentukan. Tapi pada umumnya industri manufaktur itu bisa memproduksi barang dengan skala besar.

Contoh industri manufaktur dan jasa yang sudah terkenal di Indonesia diantaranya: PT Gudang Garam, PT Djarum, PT Panasonic, PT Bukaka Teknik Utama, dan masih banyak lagi yang sekiranta memproduksi suatu produk khususnya di lokal.

Pengendalian Industri Manufaktur

Karena industri manufaktur ini mengelola bahan baku menjadi produk, maka perlu dilakukan pengendalian. Karena ketika sebuah industri perusahaan menggunakan bahan baku yang berlebih, maka akan membutuhkan dana tambahan yang besar.

Jika hal itu terjadi, maka akan terjadi peningkatan biaya penyimpanan, atau biaya dikeluarkan untuk memelihara persediaan tersebut. 

Seperti dilansir dari Guru Akuntansi, proses pengendalian industri manufaktur diklasifikasikan ke dalam tiga cara. Ketiga cara tersebut yaitu sifat proses produksi, jangka waktu produksi, dan sifat produk yang dihasilkan.

Sifat Proses Produksi

Pengendalian proses industri manufaktur berdasarkan sifatnya digunakan untuk mengelola suatu produk. Proses produksi juga diklasifikasikan ke dalam empat proses.

  1. Proses ekstraktif, yaitu memproduksi suatu produk dengan bahan baku yang berasal dari alam. Misalnya batu bara dan minyak bumi yang sudah tersedia di alam.
  2. Proses analitik, yaitu proses pemisahan suatu bahan menjadi beberapa jenis barang lain yang memiliki bentuk dan jenis yang sama seperti bahan asalnya. Misalnya adalah proses penyulingan minyak.
  3. Proses fabrikasi, yaitu pengubahan suatu bahan menjadi bentuk lain. Misalnya proses pembuatan pakaian yang dibuat dari bahan dasar kain.
  4. Proses Sintetik, yaitu memproduksi produk yang berasal dari kombinasi bahan baku yang berbeda-beda.

Jangka Waktu Produk

Proses produksi diklasifikasikan ke dalam dua jenis jika ditinjau dari jangka waktu pembuatan produknya, yaitu:

  1. Proses terus menerus yang menunjukan suatu keadaan industri manufaktur membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan produk. Misalnya dalam pembuatan mobil yang memerlukan proses pembuatan hingga 1 tahun.
  2. Proses terputus putus yang menunjukan keadaan industri yang akan berhenti beberapa kali dalam membuat produk. Biasanya industri akan membuat berbagai macam produk yang berbeda yang sesuai dengan permintaan customers.

Sifat Produksi

Ada dua jenis produksi jika ditinjau dari sifat produksinya yaitu produksi standar dan produksi pesanan.

  1. Produksi standar yaitu produksi barang-barang yang banyak dilakukan oleh produsen. Selain akan dikirim ke customers ataupun penyalur, produk yang dihasilkan juga bisa menjadi barang persediaan, misalnya produk lemari es dan televisi.
  2. Produksi pesanan yaitu produksi akan dilakukan jika ada pesanan dari customers yang menginginkan spesifikasi yang mereka inginkan. Misalnya pemesanan seragam pakaian.

BACA JUGA: Penjelasan Lengkap IT Inventory Kategori A, B, C, dan D

Pengaruh Industri Manufaktur Untuk Negara

Industri manufaktur memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan industri di sebuah negara, termasuk Indonesia. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara bisa dilihat dari perkembangan industri di negara itu sendiri.

Industri manufaktur juga akan mempengaruhi produk domestik bruto (PDB) negara. Di Indonesia pernah mengalami deindustrialisasi pada akhir 2005 menjelang tahun 2006 karena merosotnya perkembangan industri manufaktur. Bahkan kemampuannya dalam menyediakan lapangan pekerjaan juga menjadi berkurang.

Penurunan industri manufaktur di Indonesia juga kemungkinan kembali akan menurun di tahun 2020 sekarang. Karena saat ini tengah berada dalam situasi pandemi COVID-19. Bahkan efeknya sudah terasa dimana sudah banyak pekerja yang kena PHK, sehingga jumlah pengangguran juga akan kembali membludak.

Penurunan perkembangan industri manufaktur ternyata bisa menimbulkan efek domino yang sangat meresahkan untuk suatu negara. Tidak hanya menurunya produk domestik bruto (PDB), tapi juga bisa menimbulkan banyak pengangguran. Terlebih sampai saat ini pengangguran masih menjadi problem utama yang masih belum bisa diselesaikan dengan baik.

Sekarang Anda sudah tahu apa itu industri manufaktur dan efeknya terhadap suatu negara. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Anda bisa berkonsultasi lebih mendetail melalui website software manufaktur dari EOS Teknologi pada halaman contact.

This website uses cookies.