Apa Itu Purchase Order (PO)

·

·

,
eos_PO

Mengenal Purchase Order (PO): Solusi Cerdas untuk Efisiensi Bisnis

Bagi sebagian besar pebisnis, istilah Purchase Order (PO) mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, meskipun banyak yang sering mendengar istilah ini, tidak semua orang mengetahui secara mendalam apa yang dimaksud dengan PO dan bagaimana peranannya dalam memastikan kelancaran proses pengadaan barang dan jasa dalam sebuah bisnis.

Pada artikel ini, kami akan membahas lebih jauh tentang Purchase Order (PO), apa saja manfaatnya, serta informasi penting yang harus ada dalam dokumen PO agar bisnis Anda berjalan lebih efisien. Jadi, mari kita mulai dengan memahami apa itu Purchase Order.


Apa Itu Purchase Order (PO)?

Purchase Order (PO) adalah dokumen resmi yang dibuat oleh pembeli untuk memesan barang atau jasa dari penjual. Dokumen ini berisi rincian produk yang akan dibeli, termasuk deskripsi barang, jumlah yang diperlukan, harga, dan ketentuan lainnya yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Di dalam dunia bisnis, PO sering kali dianggap sebagai kontrak atau perjanjian yang mengikat antara pembeli dan penjual. Dengan adanya PO, pembeli dapat memastikan bahwa barang yang mereka butuhkan sudah dipersiapkan oleh penjual, dan penjual juga memiliki bukti resmi terkait permintaan pembelian tersebut.

Secara sederhana, PO berfungsi sebagai alat komunikasi yang sah antara pembeli dan penjual, memastikan bahwa transaksi berjalan dengan lancar dan tidak ada kebingungannya dalam pengiriman barang.

Selain itu, PO juga memberikan keuntungan besar dalam pengelolaan stok dan penghindaran terjadinya kesalahan pengiriman. Begitu PO diterima oleh penjual, mereka tahu pasti barang apa yang akan dikirim dan berapa jumlahnya, serta kapan harus mengirimnya.


Manfaat Menggunakan Purchase Order (PO) dalam Bisnis

  1. Meningkatkan Akurasi dan Mengurangi Kesalahan
    Dengan menggunakan PO, baik pembeli maupun penjual memiliki dokumen yang mengatur segala hal tentang transaksi yang akan dilakukan. Ini membantu meminimalkan kesalahan pengiriman, kesalahan dalam jumlah barang, dan kekeliruan lainnya yang dapat merugikan kedua belah pihak.
  2. Meningkatkan Kontrol dan Manajemen Persediaan
    Bagi perusahaan yang memiliki persediaan barang dalam jumlah besar, PO sangat penting untuk menjaga agar stok barang selalu dalam kondisi yang optimal. Sistem PO membantu perusahaan mengetahui apa yang sudah dipesan, apa yang sudah dikirim, dan apa yang masih perlu diproses.
  3. Mempermudah Pengelolaan Keuangan
    Dengan adanya Purchase Order, perusahaan dapat dengan mudah melacak pengeluaran mereka. Hal ini membuat proses pencatatan pembelian lebih terorganisir dan lebih mudah diaudit, serta membantu dalam perencanaan anggaran.
  4. Memberikan Bukti Hukum yang Sah
    PO adalah dokumen resmi yang diakui dalam transaksi bisnis. Sebagai bukti sah adanya kesepakatan antara pembeli dan penjual, PO dapat digunakan sebagai referensi apabila terjadi masalah dalam pengiriman atau pembayaran barang.
  5. Meningkatkan Relasi Bisnis
    Dengan menggunakan PO, hubungan antara pembeli dan penjual menjadi lebih transparan. Hal ini meningkatkan rasa saling percaya dan dapat berlanjut ke hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.

Informasi Penting yang Harus Ada dalam Purchase Order (PO)

Agar proses pembelian berjalan lancar, ada beberapa informasi penting yang harus tercantum dalam dokumen PO. Berikut adalah elemen-elemen yang harus ada di dalam PO:

  1. Identitas Pembeli dan Penjual
    Nama lengkap dan alamat pembeli serta penjual harus dicantumkan dengan jelas dalam PO. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa barang yang dipesan akan dikirim ke alamat yang benar.
  2. Nomor Telepon dan Kontak Lainnya
    Selain nama dan alamat, nomor telepon yang valid juga harus ada dalam PO. Hal ini akan mempermudah komunikasi jika terjadi masalah atau kendala dalam proses pengiriman barang.
  3. Alamat Pengiriman
    Alamat pengiriman barang harus dicantumkan dengan lengkap dan jelas. Pastikan mencantumkan nama penerima, alamat lengkap, nomor telepon penerima, dan kode pos untuk menghindari kesalahan pengiriman.
  4. Ekspedisi atau Pengiriman
    Setiap PO harus mencantumkan informasi tentang ekspedisi atau jasa pengiriman yang digunakan. Ini akan memastikan bahwa barang dikirim sesuai dengan preferensi pelanggan dan dalam waktu yang tepat.
  5. Keterangan Barang yang Dipesan
    Detail tentang barang yang dipesan sangat penting. Informasi ini harus mencakup nama produk, jumlah unit yang dipesan, ukuran, warna, dan spesifikasi lainnya. Semakin jelas dan lengkap keterangan barang yang dicantumkan, semakin kecil kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengiriman.
  6. Harga dan Ketentuan Pembayaran
    PO juga harus mencantumkan harga barang dan ketentuan pembayaran yang disepakati. Ini meliputi jumlah total yang harus dibayar, metode pembayaran, serta tenggat waktu pembayaran.

Bagaimana Cara Mengelola Purchase Order dengan Baik?

Untuk mempermudah proses pemesanan, banyak perusahaan yang kini beralih menggunakan sistem perangkat lunak untuk mengelola PO mereka. Dengan menggunakan Purchase Order Management Software, perusahaan dapat mengelola PO secara otomatis, mengurangi kemungkinan kesalahan manual, serta mempermudah pelacakan status PO.

Software ini juga dapat terintegrasi dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning), sehingga mempermudah pengelolaan stok dan keuangan perusahaan secara keseluruhan.


Purchase Order (PO) adalah elemen penting dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa di banyak perusahaan. Dengan adanya PO, baik pembeli maupun penjual dapat menghindari kesalahan, meningkatkan akurasi pengiriman, serta mempermudah pengelolaan persediaan dan keuangan. Adanya sistem PO yang terorganisir dengan baik akan meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pengelolaan rantai pasokan bisnis Anda.

Jika Anda ingin meningkatkan efisiensi pengelolaan Purchase Order di bisnis Anda, EOS menyediakan solusi perangkat lunak yang dapat membantu Anda dalam mengelola proses ini secara otomatis dan lebih terorganisir.

Baca juga: 5 Manfaat PPIC untuk Perusahaan Manufaktur

Perusahaan yang menerima PO harus bisa menyesuaikan data dengan jumlah barang yang akan dikirimkan ke pelanggan. Data dari pelanggan dan jumlah barang yang akan dikirimkan harus cocok.

Dari uraian di atas kita bisa tahu bahwa informasi yang diberikan di dalam dokumen PO tidak sembarangan. Informasi yang diberikan harus lengkap agar terhindar dari retur barang. Membuat dokumen secara manual tentu saja bisa menjadi salah satu penyebab kegagalan dalam pengiriman barang.

Untuk minimalis kesalahan dalam pembuatan dokumen PO, maka Anda membutuhkan software akuntansi untuk membuat dokumen Purchase Order (PO) secara otomatis, tanpa harus ribet-ribet menghitung secara manual.

Jika Anda ingin segera mengembangkan sistem untuk bisnis manufaktur, silahkan konsultasikan terlebih dahulu atau permintaan penawaran dari EOS Teknologi.

blog_footer_tagline