Site Loader
barcode dan fungsinya

Pernahkah Anda membeli sesuatu di sebuah minimarket atau outlet tanpa melalui proses scan label harga di bagian kasir? Mungkin jarang karena hampir semua jenis toko saat ini menerapkan sistem scan tersebut untuk transaksi yang terjadi setiap harinya. Tidak terkecuali warung-warung yang juga semakin semakin modern di masa sekarang.

Transaksi tersebut tidak bisa berjalan lancar tanpa adanya satu sistem yang dapat dijadikan data dari setiap transaksi yang masuk. Ya, sistem tersebut adalah barcode. Barcode terdapat di hampir setiap produk yang kita beli di toko mulai dari bahan pokok sehari-hari, pakaian, bahkan hingga bahan bangunan sekalipun. Barcode dapat dilihat dengan jelas berupa kode khusus berupa garis tebal dan tipis disertai angka di bawahnya. 

Barcode saat ini sangat banyak digunakan karena menawarkan kemudahan dalam banyak jenis transaksi. Seiring berjalannya waktu, jenis barcode juga makin beragam salah satunya yang terbaru yaitu QR code. Namun, apa saja fungsi dari barcode hingga bisa diterapkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat? Lalu, seberapa penting peran barcode dan apa saja kegunaannya? Mari kita kupas pembahasannya di dalam artikel ini.

Apa Itu Barcode?

fungsi barcode
Sumber: Unsplash

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, barcode adalah sebuah kode yang ada hampir di setiap kemasan produk berupa garis tebal dan tipis berwarna hitam yang tersusun dan dilengkapi dengan angka unik yang ada di bawahnya. Barcode atau secara harfiah berarti kode batang adalah representasi angka dan karakter yang dapat dibaca oleh sebuah mesin. Rangkaian barcode dengan mudah dapat dibaca dengan menggunakan pemindai (scanner) barcode. Saat ini, barcode bisa ditemukan tidak hanya pada kemasan suatu produk namun juga pada kartu identitas, surat pos, dan lainnya.

Di dalam barcode, telah diatur sedemikian rupa berupa kode yang dapat disinkronisasikan dengan database yang akan memudahkan penggunanya menemukan data pada benda yang dipindai. Barcode pertama kali dipatenkan oleh Norman J. Woodland dan Bernard Silver pada tahun 1952 yang merupakan mahasiswa Drexel University, Amerika Serikat. Keduanya menemukan sistem ini pada tahun 1948 dan mengembangkannya di tahun-tahun selanjutnya hingga bisa diterima masyarakat dan pada akhirnya dipatenkan.

Sementara itu, saat ini juga terdapat pengembangan apik dari barcode yaitu QR code, yang mencakup informasi lebih luas. Pengguna QR code dapat membagikan informasi lebih banyak seperti halaman situs, Curriculum Vitae, halaman yang dapat diunduh, lokasi, dan masih banyak lagi.

Terdapat dua jenis barcode yang saat ini digunakan secara luas di banyak transaksi yaitu: barcode 1 dimensi dan barcode 2 dimensi. Barcode 1 dimensi dapat dilihat dari bentuknya yaitu dengan garis batang dan spasi garis paralel. Sedangkan barcode 2 dimensi cenderung berbentuk geometri seperti persegi atau persegi panjang dengan titik-titik atau kode matriks di dalamnya.

Fungsi dan Jenis-jenis Barcode

Sumber: Unsplash

Fungsi utama dari barcode adalah untuk memudahkan penggunanya mengetahui detail dari sebuah barang atau produk yang memiliki barcode karena peran barcode sebagai media penyimpanan data atau informasi lengkap. Informasi detail tentang produk atau barang tersebut seperti kode produksi/tanggal terbit, tanggal kadaluarsa/tanggal berlaku, hingga nomor identifikasi dapat ditemukan di dalam barcode yang dipindai. Barcode juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, di antaranya:

  1. Barcode ritel. Jenis barcode yang umumnya dibuat dengan menggunakan UPC (Universal Price Code) dan digunakan di toko, supermarket, atau pusat perbelanjaan
  2. Barcode non-ritel. Digunakan untuk kebutuhan pengecekan  inventaris perusahaan, kartu keanggotaan, hingga penginputan jalur peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan.
  3. Barcode farmasi. Untuk mengidentifikasi informasi dari berbagai  jenis obat-obatan.
  4. Barcode penerbitan. Jenis barcode yang menunjukkan nomor ISBN atau ISSN yang ada di cover buku, atau majalah yang ada di toko buku.

Penerapan Barcode

fungsi barcode
Sumber: Unsplash

Tidak dapat dipungkiri bahwa barcode bisa membantu kesalahan input data yang dapat berakibat fatal karena barcode memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Selain itu, penggunaan barcode sangat efisien karena penginputan data dapat dilakukan lebih cepat dan tepat dibanding dilakukan secara manual sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga.

Cara kerja dan penggunaan barcode juga bisa dibilang sangatlah mudah. Jika barcode masih terlihat jelas, tidak tertutup, tidak rusak atau tergores, maka akan terbaca dengan baik. Pengguna hanya perlu mengarahkan alat pemindai (scanner) yang dilengkapi sinar infrared ke barang yang terdapat memiliki barcode. Setelah itu, scanner akan membaca kode dan  menunjukkan informasi lengkap mengenai barang yang dipindai ke alat yang sudah dihubungkan.

Penutup

Tidak dipungkiri bahwa sistem barcode yang banyak diminati dan dipercaya oleh masyarakat memang sangat praktis dalam penggunaannya. Penerapannya juga dapat dioptimalkan dengan pengecekan produk yang memiliki barcode dan juga perawatan mesin scanner agar keduanya dapat digunakan dengan mudah. 

Jika Anda memerlukan penyedia jasa bidang teknologi yang berpengalaman dan kompeten, EOS Teknologi sebagai salah satu perusahaan Software Development dan IT Solution di Jakarta yang berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam pengembangan software manufaktur, khususnya fasilitas kawasan berikat. Teknologi akan dikembangkan secara khusus untuk industri manufaktur agar menghasilkan solusi yang tepat, efisien dan berkualitas. Selain itu, produk kami juga meliputi:

  • IT Inventory,
  • Accounting Management System,
  • Warehouse Management System,
  • Purchasing Management System,
  • Sales Management System,
  • Project Management System, dan
  • Production System.

Segera konsultasikan bisnis Anda dengan kami untuk pengalaman pengembangan teknologi terbaik.

Post Author: Nasrul