Dalam beberapa waktu ke belakang ini banyak perusahaan rintisan di Indonesia. Bahkan sampai sekarang tingkat persaingan perusahaan informasi dan teknologi di Tanah Air kian meningkat.
Salah satu faktor yang membuat perusahaan IT di Indonesia semakin berkembang adalah pengguna internet yang semakin meningkat. Terlebih lagi sebagian besar wilayah di Indonesia sudah terjangkau dengan koneksi internet yang memadai.
Perusahaan IT di Indonesia
Banyak perusahaan IT di Indonesia yang mengalami perkembangan dengan pesat. Perusahaan yang mereka usung tentu saja sesuai dengan problem yang banyak dialami oleh banyak masyarakat Indonesia. Berikut ini perusahaan IT yang mengalami perkembangan sangat pesat.
1. GOJEK
Perusahaan rintisan yang diusung oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sebenarnya startup ini didirikan pada tahun 2010 lalu.
GOJEK sendiri merupakan perusahaan IT yang memberikan pelayanan ojek motor online. Pada awalnya, para penumpang bisa langsung menghubungi tukang ojek melalui call center. Pada awal berdiri, GOJEK hanya memiliki 20 orang pengemudi saja.
Tapi GOJEK semakin tumbuh dan berkembang dalam kurun waktu 8 tahun lebih. Sekarang aplikasi ini telah diunduh lebih dari 14 juta orang dengan 2 juta lebih mitra pengemudi dan hampir 400 mitra merchants.
Tak hanya bergerak di Indonesia, perusahaan ini juga telah beroperasi di negara lain, terutama di Asia Tenggara. Volume transaksi yang terjadi pada akhir 2018 saja sudah mencapai 2 miliar.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh CB Insight, GOJEK menjadi perusahaan teknologi IT pertama di Indonesia yang memiliki valuasi 10 miliar USD. Dengan value tersebut, GOJEK sudah layak naik pangkat dari status unicorn menjadi decacorn.
2. Bukalapak
Pada tahun 2011 lalu, Achmad Zaky bersama dengan dua orang temannya, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid merintis startup. Ketiga orang itu membentuk situs toko online atau ecommerce yang sekarang dikenal dengan nama Bukalapak.
Bukalapak telah menjelma menjadi startup dengan gelar unicorn. Sampai sekarang Bukalapak sudah memiliki lebih dari 40 juta pelapak dan 50 juta pengguna di Indonesia. Semua pencapaian tersebut tentu saja merupakan buah dari kerja keras dan kejelian dari Achmad Zaky dan ketiga rekannya tersebut.
Bukalapak memiliki pusat AI yang terletak di dua kota besar berbeda yaitu Bandung dan Surabaya. Di Bandung, Bukalapak bekerja sama dengan perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB). Sementara di Surabaya dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS).
3. Tokopedia
Tokopedia berdiri 2 tahun lebih awal dari Bukalapak dan keduanya mempunyai perusahaan IT yang bergerak di bidang e-commerce. Tokopedia sendiri didirikan oleh William Tanuwijaya sebagai CEO. Kemudian ada Leontinus Alpha Edison yang berperan sebagai CTO dan COO.
Butuh waktu yang cukup lama bagi perusahaan ini untuk berkembang. Pencapaian terbaiknya baru dicapai pada tahun 2018 lalu. Waktu itu Tokopedia sudah menjangkau 93 persen kecamatan di Indonesia,
Tokopedia juga telah memberikan akses kepada lebih dari 100 juta jenis produk kepada masyarakat Indonesia. Bahkan di tahun tersebut, gross merchandise value (GMV) Tokopedia meningkat dengan sangat drastis.
Sama seperti Bukalapak, Tokopedia juga memiliki pusat riset yang diberi nama Tokopedia-UI AI Center of Excellence. Pusat riset ini berfungsi untuk mendorong para pelaku akademisi dan peneliti untuk memanfaatkan teknologi, terutama AI.
4. Warung Pintar
Perkembangan teknologi telah membuat para pelaku bisnis online berkembang dengan pesat. Di satu sisi, hal itu justru telah membuat ekonomi tradisional semakin menurun. Memiliki tujuan untuk mengembangkan ekonomi tradisional, didirikanlah Warung Pintar.
Perusahaan IT ini didirikan pada tahun 2018 lalu oleh Agung Becharie, Harya Putra, dan Sofian Hadiwijaya. Warung Pintar ini bergerak untuk membantu warung-warung tradisional supaya bisnisnya bisa maju. Salah satu caranya dengan memanfaatkan teknologi.
Sampai tahun 2020 lalu, Warung Pintar sudah memiliki 1.200 kios yang tersebar di area Jabodetabek. Bahkan sudah mulai melakukan ekspansi ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Semua pendiri Warung pintar ini tergolong muda karena usianya masih di bawah 30 tahun. Bahkan mereka sudah masuk ke dalam daftar Forbes 30 under 30 Asia pada tahun 2019 lalu.
5. Traveloka
Traveloka didirikan pada tahun 2012 lalu oleh Albert Zhang, Derianto Kusuma, dan Ferry Unardi. Traveloka berkembang dengan sangat pesat hingga akhirnya sekarang sudah mendapatkan status startup unicorn.
Sampai sekarang Traveloka sudah beroperasi 7 tahun lebih dan sudah tersedia di berbagai negara. Sebagian besar masih di daerah Asia Tenggara seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura. Beberapa waktu lalu Traveloka juga sudah bisa digunakan di Australia.
Traveloka juga memiliki Research & Development Center yang terletak di Embassy Tech Village, Bangalore. Sebagian besar orang mengenalnya dengan istilah Silicon Valley ala India.
Terdapat lebih dari 60 karyawan yang bekerja di kantor riset tersebut dan sekarang sudah mempekerjakan lebih dari 500 engineer dari seluruh dunia.
Itulah beberapa perusahaan IT di Indonesia yang mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan dalam waktu satu dekade itu memang tergolong sangat cepat.