Site Loader
keunggulan investasi saham

Investasi saham adalah aktivitas membeli saham atau bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan dengan harapan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai saham atau pembayaran dividen Ini merupakan salah satu cara yang umum digunakan oleh investor untuk mengalokasikan dana mereka dalam upaya untuk meningkatkan keuntungan. Investasi saham dipilih karena berbagai alasann. Salah satunya potensi imbal hasil yang tinggi. Selain itu terdapat beberapa keunggulan investasi saham lainnya. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini. 

Keunggulan Investasi Saham 

Investasi saham memiliki sejumlah keunggulan yang menarik bagi para investor. Berikut adalah 10 keunggulan investasi saham:

  • Potensi Pertumbuhan Modal: Investasi saham dapat memberikan potensi pertumbuhan modal (capital gain) seiring waktu. Harga saham dapat naik, memungkinkan investor untuk menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli awal.
  • Pendapatan Dividen: Banyak perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham mereka. Ini memberikan pendapatan reguler kepada investor, yang dapat digunakan untuk pengeluaran atau reinvestasi.
  • Diversifikasi Portofolio: Saham memungkinkan diversifikasi portofolio, yaitu membagi investasi di berbagai perusahaan dan sektor. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.
  • Akses ke Kepemilikan Bisnis: Investasi saham memberikan akses kepada investor untuk menjadi pemilik sebagian kecil dari suatu perusahaan. Pemegang saham memiliki hak untuk berpartisipasi dalam keputusan perusahaan.
  • Liquidity (Likuiditas): Saham umumnya memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, artinya mudah untuk membeli dan menjual saham di pasar saham.
  • Transparansi dan Informasi: Informasi tentang perusahaan publik yang tercatat di bursa saham tersedia secara terbuka, memungkinkan investor untuk melakukan riset dan analisis yang lebih baik sebelum membuat keputusan investasi.
  • Keterbukaan Pasar: Pasar saham beroperasi dalam kerangka peraturan yang ketat, memberikan tingkat kepercayaan dan keterbukaan pada investasi saham.
  • Pengembalian yang Kompetitif: Historisnya, saham telah memberikan pengembalian yang kompetitif dalam jangka panjang jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti obligasi atau simpanan.
  • Fleksibilitas Investasi: Investor dapat memilih berbagai strategi investasi seperti trading harian, investasi jangka pendek, atau investasi jangka panjang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko mereka.
  • Pengaruh Inflasi: Investasi saham cenderung memberikan pengembalian yang dapat melawan inflasi, membantu melindungi nilai investasi seiring waktu.

Baca Juga: Pentingnya Memiliki Aktiva Lancar dan Kenali Jenis-jenisnya

Jenis Keuntungan Investasi Saham 

Investasi saham dapat memberikan sejumlah keuntungan kepada para investor. Berikut adalah beberapa jenis keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi saham:

Keuntungan Modal (Capital Gains)

Keuntungan modal terjadi ketika harga saham meningkat dari harga beli awal. Saat investor menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli, mereka menghasilkan capital gains. Keuntungan ini bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang.

Dividen

Beberapa perusahaan membagikan sebagian dari laba mereka kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen ini merupakan pendapatan periodik yang bisa digunakan untuk pengeluaran atau direinvestasikan kembali untuk memperoleh lebih banyak saham.

Hak Memilih (Voting Rights)

Pemegang saham memiliki hak untuk berpartisipasi dalam keputusan perusahaan melalui pemilihan dewan direksi atau pemungutan suara dalam perubahan kebijakan perusahaan. Setiap saham umumnya memberikan satu suara dalam pemilihan.

Hak Menerima Sisa Pendapatan (Residual Claims)

Pemegang saham memiliki klaim terhadap sisa pendapatan atau keuntungan perusahaan setelah semua kewajiban dan hutang dibayarkan. Saham memberikan hak pada sisa aset perusahaan setelah membayar kreditur dan pemegang obligasi.

Kepemilikan Bagian dari Perusahaan (Ownership Stake)

Investasi saham memberikan pemegang saham kepemilikan proporsional dalam perusahaan. Hal ini mencakup hak atas aset perusahaan dan potensi pengaruh terhadap strategi bisnis.

Kepentingan Ekonomi dalam Perusahaan (Economic Interest)

Saham memberikan investor kepentingan ekonomi dalam kinerja perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan juga meningkatkan nilai kepemilikan saham.

Liquidity (Likuiditas)

Saham memiliki likuiditas tinggi, memungkinkan investor untuk membeli dan menjual saham dengan relatif cepat dan dengan biaya transaksi yang rendah.

Diversifikasi dan Penyebaran Risiko (Risk Diversification)

Investasi saham memungkinkan diversifikasi portofolio, sehingga risiko dapat tersebar ke beberapa saham atau sektor. Hal ini membantu mengurangi risiko konsentrasi.

Akses ke Informasi Perusahaan (Access to Company Information)

Pemegang saham memiliki akses terhadap informasi terkait kinerja dan rencana perusahaan, memungkinkan pengambilan keputusan investasi yang lebih baik.

Pengembalian yang Lebih Tinggi dari Inflasi (Inflation Hedge)

Historisnya, investasi saham memiliki potensi untuk memberikan pengembalian yang dapat melawan laju inflasi, mempertahankan dan meningkatkan nilai investasi seiring waktu.

Baca Juga: 7 Fungsi Sistem Keuangan Untuk Perekonomian Negara

Jenis-jenis Investasi Saham 

Jenis-jenis investasi saham dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai faktor, antara lain:

Berdasarkan klaimnya

Saham dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen.

  • Saham biasa adalah saham yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk berpartisipasi dalam kepemilikan perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan berhak atas dividen yang dibagikan oleh perusahaan.
  • Saham preferen adalah saham yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk menerima dividen yang lebih tinggi daripada pemegang saham biasa. Selain itu, saham preferen juga memiliki prioritas dalam hal pembagian aset perusahaan jika perusahaan mengalami kebangkrutan.

Berdasarkan sektornya

Saham dapat dibagi menjadi berbagai sektor, antara lain:

  • Sektor keuangan meliputi saham dari perusahaan bank, asuransi, dan lembaga keuangan lainnya.
  • Sektor industri meliputi saham dari perusahaan manufaktur, pertambangan, dan energi.
  • Sektor konsumen meliputi saham dari perusahaan ritel, makanan dan minuman, dan media.
  • Sektor kesehatan meliputi saham dari perusahaan farmasi, alat kesehatan, dan rumah sakit.
  • Sektor teknologi meliputi saham dari perusahaan perangkat lunak, telekomunikasi, dan internet.

Berdasarkan kinerjanya

Saham dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu saham blue chip dan saham spekulatif.

  • Saham blue chip adalah saham dari perusahaan yang memiliki reputasi baik, kinerja keuangan yang stabil, dan kapitalisasi pasar yang besar. Saham blue chip memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham spekulatif.
  • Saham spekulatif adalah saham dari perusahaan yang memiliki risiko tinggi, tetapi juga memiliki potensi keuntungan yang tinggi. Saham spekulatif biasanya berasal dari perusahaan yang baru IPO atau perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan pesat.

Berdasarkan jangka waktunya

Berdasarkan jangka waktunya, investasi saham dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

  • Investasi jangka panjang adalah investasi saham yang dilakukan untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun. Investasi jangka panjang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain.
  • Investasi jangka pendek adalah investasi saham yang dilakukan untuk jangka waktu kurang dari 5 tahun. Investasi jangka pendek bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain dan dividen.

Baca Juga: Pengertian Manajemen Anggaran, Tujuan, dan Jenisnya 

Demikian ulasan mengenai  keunggulan investasi saham beserta jenis-jenis keuntungannya.  Penting untuk memahami risiko yang terkait dengan investasi saham dan melakukan riset yang baik sebelum melakukan keputusan investasi. 

Setiap investor harus mempertimbangkan tujuan keuangan, toleransi risiko, dan situasi keuangan pribadi mereka sebelum berinvestasi dalam saham. 

Post Author: Soffya Ranti