Bagi perusahaan yang bergerak dibidang mannufkatur, bahan baku menjadi komponen utama dalam memproduksi barang/produk. Sehingga pengelolaan biaya bahan baku juga penting diperhatikan dan diperhitungkan.
Salah satunya dengan melakukan pengendalian biaya bahan baku. Pengendalian biaya bahan baku adalah proses yang digunakan oleh perusahaan untuk memantau, mengelola, dan mengurangi biaya yang terkait dengan akuisisi, penyimpanan, dan penggunaan bahan baku dalam proses produksi atau operasi bisnis mereka.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan pada akhirnya mengurangi biaya produksi atau operasional secara keseluruhan.
Pengendalian biaya bahan baku merupakan bagian penting dari manajemen biaya secara umum. Dalam mengendalikan biaya bahan baku, terdapat beberapa metode yang bisa digunakan. Apa saja itu? Selengkapnya berikut ini ulasannya dilansir dari beberapa sumber.
Metode Order Cycling
Metode Order Cycling dalam pengendalian biaya bahan baku adalah pendekatan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola persediaan bahan baku dengan mengatur siklus atau jadwal pembelian berdasarkan kebutuhan produksi dan penggunaan bahan baku. Dalam metode ini, perusahaan melakukan pesanan bahan baku dalam siklus tertentu, yang dapat disesuaikan dengan pola produksi dan permintaan.
Pendekatan ini memiliki beberapa karakteristik penting:
- Siklus Pesanan: Perusahaan menentukan siklus atau jadwal tertentu untuk melakukan pesanan bahan baku. Contohnya, pesanan bahan baku dapat dilakukan setiap bulan, setiap kuartal, atau sesuai dengan pola produksi yang ditentukan.
- Perencanaan Kuantitas Pesanan: Selama setiap siklus pesanan, perusahaan merencanakan kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produksi selama periode berikutnya. Ini dilakukan berdasarkan proyeksi produksi dan permintaan.
- Penyimpanan Antara Siklus: Selama periode antara dua siklus pesanan, perusahaan perlu menyimpan bahan baku yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi. Tujuannya adalah menghindari kekurangan bahan baku selama periode ini.
- Optimasi Persediaan: Metode ini membantu mengoptimalkan tingkat persediaan bahan baku dengan menghindari pemborosan dan penggunaan yang tidak efisien. Perusahaan dapat mengukur tingkat persediaan mereka dan menyesuaikan pesanan sesuai kebutuhan.
Metode The Two-bin
Metode The Two-bin adalah metode pengendalian persediaan dengan membagi bahan baku menjadi dua kelompok. Kelompok pertama disebut bin A, yang berisi bahan baku yang akan digunakan dalam jangka waktu dekat. Kelompok kedua disebut bin B, yang berisi bahan baku yang akan digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pemesanan bahan baku baru dilakukan ketika bin A habis. Dengan metode ini, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku yang dibutuhkan selalu tersedia, tetapi juga dapat menghindari kelebihan persediaan.
Kelebihan metode ini:
- Mudah diterapkan
- Efektif dalam mengendalikan persediaan
- Mampu mengurangi biaya bahan baku
Metode The Two-bin dapat diterapkan oleh perusahaan dengan berbagai skala, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Cara ini juga dapat diterapkan oleh perusahaan dengan berbagai jenis bahan baku.
Baca Juga: Elemen Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Metode ABC
Metode ABC (The ABC Plan) adalah metode pengendalian persediaan yang membagi bahan baku menjadi tiga kelompok berdasarkan nilainya, yaitu:
- Kelompok A: Bahan baku dengan nilai tinggi dan konsumsi tinggi.
- Kelompok B: Bahan baku dengan nilai sedang dan konsumsi sedang.
- Kelompok C: Bahan baku dengan nilai rendah dan konsumsi rendah.
Dengan metode ini, perusahaan dapat fokus pada pengendalian bahan baku di kelompok A, karena bahan baku di kelompok ini memiliki nilai yang tinggi dan konsumsi yang tinggi.
Kelebihan
- Membantu perusahaan untuk fokus pada bahan baku yang paling penting
- Meningkatkan efisiensi pengendalian persediaan
- Mampu mengurangi biaya bahan baku
Metode the Mix Max
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan tingkat minimum. Cara kerjanya, perusahaan harus menentukan tingkat minimum dan tingkat maksimum terlebih dahulu.
Tingkat minimum adalah jumlah bahan baku yang harus selalu tersedia di gudang untuk memenuhi kebutuhan produksi. Tingkat maksimum adalah jumlah bahan baku yang boleh disimpan di gudang.
Metode the mix max dapat membantu perusahaan untuk menghindari kekurangan persediaan (stockout) dan kelebihan persediaan (overstock). Kekurangan persediaan dapat menyebabkan produksi terhambat, sedangkan kelebihan persediaan dapat menyebabkan biaya persediaan meningkat.
Beberapa kelebihan dari metode ini, yaitu:
- Mudah diterapkan
- Efisien dalam mengendalikan persediaan
- Mampu mengurangi biaya bahan baku
Metode pemesanan otomatis
Metode pengendalian persediaan yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika persediaan berada pada jumlah yang telah ditentukan untuk melakukan pemesanan kembali. Metode ini akan bekerja dengan optimal jika menggunakan bantuan komputer untuk melakukan administrasi persediaan bahan bakunya.
Pentingnya Pengendalian Biaya Bahan Baku
Pengendalian biaya bahan baku sangat penting untuk perusahaan manufaktur dengan alasan-alasan berikut:
Pengaruh Langsung pada Profitabilitas
Biaya bahan baku adalah salah satu komponen biaya utama dalam proses produksi. Dengan mengendalikan biaya ini, perusahaan dapat meningkatkan margin keuntungan mereka. Ini berarti perusahaan bisa lebih menguntungkan, bahkan dengan harga jual yang sama.
Daya Saing
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan manufaktur sering harus bersaing dalam hal harga dengan pesaing mereka. Dengan mengendalikan biaya bahan baku, perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada pelanggan mereka.
Efisiensi Operasional
Mengendalikan biaya bahan baku sering kali memaksa perusahaan untuk menjadi lebih efisien dalam penggunaan sumber daya mereka. Ini dapat memacu inovasi dalam proses produksi dan manajemen persediaan.
Pemantauan Kualitas
Pengendalian biaya bahan baku tidak hanya tentang mengurangi biaya, tetapi juga tentang memastikan bahwa bahan baku yang digunakan berkualitas baik. Dengan pengendalian yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku yang digunakan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan, yang dapat mengurangi limbah dan biaya akibat produk cacat.
Perencanaan Produksi yang Lebih Baik
Ketika perusahaan mengendalikan persediaan bahan baku dengan baik, mereka dapat merencanakan produksi dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespons permintaan pelanggan dengan lebih tepat waktu dan efisien.
Menghindari Pemborosan
Tanpa pengendalian biaya bahan baku, ada risiko pemborosan yang dapat terjadi, seperti penumpukan stok yang tidak diperlukan atau pembelian berlebihan. Hal ini dapat mengikis profitabilitas perusahaan.
Kepatuhan dengan Anggaran
Perusahaan sering memiliki anggaran yang harus diikuti. Dengan mengendalikan biaya bahan baku, perusahaan dapat lebih mudah mematuhi anggaran mereka dan menghindari overspending.
Keberlanjutan Bisnis
Perusahaan yang mengelola biaya bahan baku dengan baik lebih mungkin bertahan dalam jangka panjang. Biaya yang tidak terkendali dapat mengancam kelangsungan bisnis.
Kemampuan untuk Berinvestasi
Keuntungan tambahan yang diperoleh dari pengendalian biaya bahan baku dapat digunakan untuk investasi dalam pengembangan bisnis, peningkatan fasilitas, atau ekspansi pasar.
Baca Juga: Apa Itu Gudang Pabrik, Jenis-jenis, dan Fungsinya
Demikian penjelasan mengenai pengendalian biaya bahan baku. Pengendalian biaya merupakan faktor kunci dalam menjaga profitabilitas, daya saing, dan kelangsungan perusahaan manufaktur.
Itu memungkinkan perusahaan untuk menghadapi tantangan ekonomi dan pasar dengan lebih baik, sambil meningkatkan efisiensi operasional mereka. Semoga bermanfaat.