EOS Teknologi – Bea Cukai mewajibkan para industri perusahaan untuk menggunakan IT Inventory, hal tersebut dilakukan supaya perusahaan industri bisa menggunakan teknologi dan informasi dalam menjalankan bisnisnya secara baik dan akurat.
Sesuai informasi situs Bea Cukai, sistem IT Inventory memiliki tingkat kelas atau biasa sebut kategori A, B, C, dan D. Dengan penggunaan IT Inventory ini, sangat wajib digunakan pembisnis industri perusahaan yang sudah menerima fasilitas Kawasan Berikat (KB), tidak lain untuk pengelolaan pemasukan dan penerimaan barang dengan laporan yang akurat.
Setiap kategori SOP IT Inventory itu berbeda-beda, karena di dalamnya terdapat beberapa fungsi sistem yang dikelola. Pengertian IT Inventory banyak hal yang harus dipahami, termasuk dalam operasional dengan menghubungkan teknologi.
Berikut ini kami jabarkan beberapa penjelasan kategori IT Inventory, perlu diketahui para pembisnis industri atau bahkan Eximer ditanah air :
IT Inventory Kategori A
Dalam satu sistem aplikasi inventory harus terdapat proses akuntansi, persedian, dan 7 laporan. Untuk menguji ketiga proses tersebut kita harus melihat dokumen BC 2.3.
Ada dua aspek yang harus kita lihat di dalam dokumen tersebut yaitu nilai dan jumlah barang. Untuk melihat nilai kita akan mengeceknya di dalam sistem akuntansi pada aplikasi Inventory.
Ada beberapa hal yang harus kita cek ketika melakukan pengecekan nilai di dalam sistem akuntansi mulai dari transaksi, jurnal, buku besar, hingga neraca laba rugi. Misalnya nilai yang tercantum adalah Rp10 juta, maka nilai pada sistem akuntansi juga harus berjumlah tersebut mulai dari proses transaksi hingga neraca laba rugi.
Karena di dalam buku besar terdapat banyak data, maka akan di-breakdown.
Sementara untuk jumlah barang akan dilihat pada sistem persediaan yang akan dilihat pada laporan penerimaan barang. Di dalam laporan penerimaan barang akan terdapat mutasi barang, yang nantinya bisa diketahui saldo akhir.
Di dalam aplikasi IT Inventory kategori A, akan terdapat sistem 7 laporan yang terhubung dengan sistem persediaan. Keduanya akan terhubung melalui link yang akhirnya akan terdapat web. Sementara data yang akan dicek oleh Bea Cukai adalah sistem 7 Laporan.
Bea Cukai akan melihat Pemasukan Barang dan Mutasi Barang. Di dalam Mutasi barang kita juga bisa melihat Saldo Akhir. Misalnya jumlah barang yang tertera di dalam dokumen adalah 100, maka di persediaan dan laporan penerimaan barang juga harus ada 100.
Jumlah saldo akhir di mutasi barang pada persediaan bisa lebih dari seratus, misalnya 200. Jumlah pemasukan barang di dalam sistem 7 laporan juga harus 100 dan saldo akhir di mutasi barang adalah 200.
Saldo akhir pada mutasi penerimaan barang dan saldo akhir pada mutasi pemasukan barang harus sama. Jika datanya sudah sama, maka tahapan yang selanjutnya adalah tes fisik.
IT Inventory Kategori B
Kita tidak akan menemukan sistem 7 Laporan pada IT Inventory kategori B. Sehingga di dalam sistem inventory kategori ini hanya terdapat sistem akuntansi dan persediaan. Sementara 7 laporan akan berada di dalam sistem yang berbeda di luar kedua sistem tersebut.
Karena sistem 7 Laporan dan sistem persediaan berada di dalam sistem yang berbeda, maka keduanya akan dihubungkan dengan interface. Berbeda dengan IT Inventory Kategori A yang dihubungkan dengan link berbasis web.
Cara pengujian barang untuk barang pada IT Inventory B sama seperti kategori A. Pengecekkan barang yang dilakukan oleh Bea Cukai melalui sistem 7 Laporan dengan mekanisme perhitungan yang sama seperti kategori A.
IT Inventory Kategori C
Untuk IT Inventory kategori C, sistem persediaan dan 7 laporan tidak memiliki koneksi sama sekali sehingga keduanya terpisah. Meskipun keduanya terhubung, tapi sistem Akuntansi akan terpisah dan memiliki sistem yang berbeda dari sistem 7 Laporan dan Persediaan.
BACA JUGA: Tips Memilih Sistem IT Inventory untuk Perusahaan Kawasan Berikat
IT Inventory Kategori D
Sistem akuntansi pada IT Inventory kategori D tidak bersistem dan dikerjakan manual dengan bantuan Excell.
Itulah penjelasan singkat mengenai IT Inventory Kategori A, B, C, dan D. Perusahaan yang berada di area kawasan berikat tentu saja harus menggunakan sistem inventory kategori A atau B, supaya bisnis Anda tetap lancar dan lebih maju.
Rekomendasi Sistem IT Inventory
Dari penjelasan artinya Anda harus memiliki konsultan IT yang ahli dalam pengembangan dari vendor inventory management Software IT Inventory Management atau bahkan sekaligus mengembangkan binsis area pabrik Anda tetap produktif dan efisien, yang dilengkapi dengan fitur teknologi super canggih.
Maka EOS Teknologi, adalah solusi tepat buat Anda untuk mengembangkan Software Bisnis dalam Industri Manufaktur. Segera konsultasi disini.